Membuat Sabun Alami bukanlah pekerjaan yang sulit tetapi mudah dan menyenangkan. Anda bisa membuatnya di dapur rumah anda. Hanya tinggal menyediakan alat-alat yang sehari-hari digunakan untuk memasak ditambah pengetahuan dan keinginan keras untuk belajar membuat sabun alami. Jadilah sabun yang anda kehendaki. Dibawah ini ada 4 cara membuat sabun alami yang dapat anda lakukan sendiri.
Membuat Sabun dengan cara Cold Process
Dalam pembuatan sabun yang memakai Metode cold process atau Proses dingin, temperatur yang dianjurkan dalam pencampuran antara larutan alkali dan minyak adalah sekitar 45-50 derajat celcius. Proses dingin dilakukan dengan mencampurkan asam lemak dengan larutan sodium hidroksida (kaustik soda). Asam lemak ini bisa saja terdiri dari berbagai macam misalnya, mulai dari lemak sapi hingga minyak zaitun atau minyak rami. Kombinasi minyak yang digunakan untuk membuat sabun ini tidaklah terbatas, asalkan sesuai dengan resep yang akan dibuat. Bisa dilihat di http://dejavusoap.blogspot.com yang telah membuat Sabun Mandi Super Premium menggunakan 7 jenis minyak yaitu Minyak Sawit, Minyak Kelapa, Minyak Zaitun, Minyak Jojoba, Minyak Beras (Rice bran), Minyak Canola, Minyak Castor (Jarak). Pembuatan sabun dengan proses dingin ini merupakan kombinasi dari seni dan ilmiah. Singkatnya, pembuatan sabun dengan proses yang mencampurkan sodium hidroksida kedalam air dan mencampurkannya ke dalam minyak akan menghasilkan reaksi kimia yang disebut “saponifikasi”. Selama proses saponifikasi, minyak dan kaustik soda akan tercampur dan menjadi sabun – proses ini memerlukan waktu 6 minggu untuk menjadi sempurna.
Pembuatan sabun dengan proses ini lebih mudah dibandingkan dengan proses lainnya tetapi tetap memerlukan perlengkapan keselamatan seperti kacamata dan sarung tangan. Sedangkan hasil Sabun dari proses ini memiliki kualitas yang sangat baik yaitu keras dan tahan lama.
Proses panas
merupakan cara yang telah digunakan sejak jaman dulu. Pada proses ini semua
bahan dicampur menjadi satu dalam satu wadah dan dipanaskan, Perbedaan utama
dari kedua proses ini adalah pemanasan. Proses pemanasan bahan akan mempercepat
pembentukan sabun dan menghasilkan sabun yang lebih padat.
Pembuatan sabun
dengan proses pemanasan membutuhkan ketepatan dalam mempersiapkan semua hal.
Begitu anda mulai membuat sabun dengan proses pemanasan, maka pastikan bahwa
semua hal telah siap, antara lain peralatan seperti wadah, sendok, cetakan,
timbangan, pisau dan lain-lain. Demikian juga dengan perlengkapan keselamatan
seperti sarung tangan, masker, alas meja dan bahan-bahan lainnya.
Bahan-bahan
sabun harus diukur sesuai dengan resepnya. Mungkin sebagai pemula, anda dapat
menggunakan sedikit bahan tambahan, tetapi setelah anda menguasai teknik ini,
maka anda dapat menambahkan bahan tambahan
lebih banyak lagi.
Secara teknis, semua sabun adalah
“Sabun Gliserin”. Dalam sabun produksi pabrik, gliserin yang berlebihan pada
sabun akan dibuang. Sehingga pada sabun buatan sendiri kaya akan gliserin
karena tidak ada pembuangan gliserin.
Di pasaran, istilah Sabun
Gliserin menunjuk pada sabun bening. Biasanya, sabun yang bening mempunyai
ekstra gliserin yang ditambahkan untuk menghasilkan sabun yang berkhasiat
melembabkan kulit. Gliserin adalah “pelembab”. Senyawa ini membawa kelembaban
sendiri; berdasarkan teorinya, jika anda membasuh tangan dengan sabun gliserin,
maka akan tersisa lapisan tipis gliserin yang memberi kelembaban di kulit.
Sabun dasar yang bening dapat
dibeli dalam bentuk balok besar dan dapat dilelehkan, diwarnai dan diberi
pewangi dan kemudian dicetak. Jenis sabun ini diberi nama “Lelehkan dan
Tuangkan” sedangkan seni melelehkan dan menuangkan sabun ini disebut “Penuangan
Sabun”. Cara ini sangat popular karena mudah dilakukan, karena tidak memerlukan
perlengkapan keselematan, bahkan anak-anakpun dapat mengerjakannya.
Andapun dapat membuat sabun dari
parutan sabun dasar. Cara ini dilakukan melalui proses dingin terlebih dahulu
kemudian baru ditambahi alkohol untuk menjernihkan dan gliserin serta gula
untuk melarutkan dan meningkatkan kejernihannya. Proses ini sangat berbahaya karena
adanya uap alkohol.
Cara ini adalah bentuk lain dari proses dingin. Yaitu dengan
memarut atau memotong sabun yang sudah jadi dari proses dingin, kemudian
masukkan dalam kukusan atau panci, panaskan hingga sabun meleleh. Tambahkan
pewarna atau pewangi dan cetaklah. Cara ini biasanya digunakan untuk
mengawetkan bau dan khasiat dari minyak esensial. Selain itu jika pada proses
pembuatan sabun mandi yang lain terdapat sisa, bisa di “Rebatch”.
Proses ini juga hampir sama dengan proses melt and Pour,
hanya yang membedakannya adalah sabun yang tidak jadi dengan sabun dasar.
0 komentar:
Posting Komentar